Pungguk menunggu layu
pada siang harinya
datang pula senja
dan dedaun masa berguguran
kerinduan
menanti pasti akan penjelmaan
Bulan.
Pungguk
Hinggapnya diatas silara pepohon restu
Menegguk
dengan asyiknya madu iman
hatinya tenang penuh riang
menanti pasti akan penjelmaan
Bulan.
Pungguk
Terbang nun jauh ke seberang lautan jawi
mencari erti
diri
dan terjumpa ia peti
rahsia ilahi
pada celahan-celahan malam
nur cahaya sekarang dan silam
Bulan.
Pungguk
Akhirnya teduh di bawah bunga kasturi
harum mewangi
rohani dan jasmani
hakikat dirinya ia terima
pada luhur budi pekerti
menanti pasti akan penjelmaan
Bulan.
Bulan
menampakkan wajahnya pada bebintang malam
berkerlipan bagaikan mutiara pada lautan hitam
beburung yang berkelana tidak akan hilang
dan Bulan
menjadi penyeri iman di dalam hati
diri
ini.
Pungguk rindukan Bulan
Melihat asyiknya keindahan mempersona
hakikat Pencipta yang Agung
dalam cahaya Bulan
yang menawan.
Wahai Bulan
cinta sang pungguk berdiri tegap
atas luhur peribadi yang mantap
akan tugasnya sebagai insan
dan cintanya pada Bulan
kerna cintanya pada Tuhan
keindahan sifat Ar-Rahman
hadir dalam diri
Bulan.
:)
No comments:
Post a Comment